Degradasi Budaya Betawi pada Atraksi Ondel-Ondel Jalanan

Penulis

  • Derinta Entas Politeknik Sahid, Jalan Kemiri No. 22, Pondok Cabe, Tangsel
  • Ni Made Dwiyana Rasuma Putri )Politeknik Sahid Jalan Kemiri No. 22, Pondok Cabe, Tangsel
  • Heru Suheryadi )Politeknik Sahid Jalan Kemiri No. 22, Pondok Cabe, Tangsel
  • Mochammad Aliff Politeknik Sahid Jalan Kemiri No. 22, Pondok Cabe, Tangsel

DOI:

https://doi.org/10.32659/tsj.v7i2.183

Kata Kunci:

Cultural Degradation, Ondel-ondel, Sacred, Profane

Abstrak

The purpose of this study was to find factors that indicate the cause of betawi cultural degradation in ondel-ondel street attractions in the cities of Jakarta and South Tangerang. Qualitative and interpretive descriptive research methods with three key informants, namely Betawi community leaders, communities who are members of local cultural observers and Ondel-ondel parade/buskers. The result of this study is the shift of belief in ondel-ondel which raises pros and cons in the betawi ethnic community. This condition is believed to be a consequence of the social, economic and cultural changes of the Betawi ethnic community itself. Identification of factors that support this shift includes: (1) The struggle for the meaning of tradition and religion; (2) The struggle for economic significance; and (3) The struggle for the meaning of globalization.  Of these three factors, economic factors are the main ones due to the demands for a better economic life. The tendencies mentioned are empirical facts that cannot be ignored for the phenomenon of betawi cultural degradation, especially in the ondel-ondel attractions of the streets.

Referensi

Ardiansyah. (2020). Persepsi Abang None Jakarta Terhadap Fenomena Ondel-Ondel Ngamen di Jakarta. Soetomo Management Review, 1-14.

Astuti, D. P. (2015). Budaya Tradisional Indonesia. Artikel budaya.

Betawi Udik Ekonomi Kelas Bawah Hingga Bertumpu pada Pertanian. Diakses 3 Januari 2022. Dari https://megapolitan.okezone.com

Chienita, I., Susanto, E., & Irenm, S. (2018). Persepsi Masyarakat Betawi Terhadap Ondel-Ondel Ngamen. https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/index, 380-386.

Fischer, D. H. (2016). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan, https://suwardilubis.blogspot.com/2019/09/peran-teknologi-komunikasi-dalam-budaya.html.

Heonigman. (2002). Peran Dinas dan Kebudayaan Pariwisata dalam pengembangan Seni Budaya di Kabupaten Bulungan. Ilmu Pemerintahan, 2000.

I Gede .B.Wiranata, S. (2018). Pengertian Kebudayaan. In S. Prof.Dr. I Gede .B.Wiranata, Antropologi Budaya (pp. 94 - 97). PT CItra Aditiya Bakri.

Koentjaraningrat. (2009). wujud dan sistem kebudayaan. In M. Muani, Kebudayaan dan Pariwisata (p. 42). Jogjakarta: Garudhawaca.

Koentjaraningrat. (2009). Wujud dan Sistem Kebudayaan. In M. Muaini, Kebudayaan dan Pariwisata (p. 42). Yogyakarta: Garudhawaca.

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I. Pelastarian Adat Istiadat di desa Tanjung Alai Kecamatan Koto Kampar Kabupaten Kampar, 76.

Kontroversi Ondel-Ondel untuk Mengamen antara Tradisi dan Profesi. Diakses 15 Januari 2022. Dari https://tirto.id/

Lisshandi, A. (2017). Kesenian Ondel-Ondel: Studi Dinamika dalam Kelompok Etnik Betawi di Jakarta. Surabaya: Universitas Airlangga.

Muhamad Alqadri, M. (2018). Muhamadiyah: dala perspektif sejarah, organisasi dan sistem nilai. Yogyakarta: Trustmedia Publishing.

Ondel-ondel dan Pertarungan Belief Masyarakat Betawi. Diakses 1 Februari 2022. Dari https://megapolitan.kompas.com

Ondel-Ondel "Spirit Doll" dari Tanah Betawi, diakses 09 Feburari 2022. Dari http://voi.id./

Prajaya, D. (2013). Lunturnya Kebudayaan Indonesia. indyprajaya.wordpress, https://dindyprajaya.wordpress.com/2013/07/06/lunturnya-kebudayaan-di-indonesia/.

Prajaya, D. (2013, Juli 06). wordpress.com. Retrieved from https: https://dindyprajaya.wordpress.com/2013/07/06/lunturnya-kebudayaan-di-indonesia/

Rachmat, S. (2007). Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarata Kelas 5 SD. Jakarta: Geneca Exact.

Ratna, N. K. (2010). Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roelof Van Djik. (1979). Pelestrarian Budaya Adat Istiadat di Desa Tanjung Alai Kecamatan Koto Kampar Kabupaten Kampar. Universitas Islam Negerei Riau Sultan Syarif Kasim Riau, 5.

Soeyono, A. (1985). Pelestarian Budaya Adat Istiadat di Desa Tanjung Alai Kecamata Koto Kampar Kabupaten Kampar. Universitas Islam Negeri Riau Selatan Syarif Kasim Riau, 4.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.

Suyono. (2018). Pengertian Kebudayaan. In S. Prof.Dr.I Gede.A.B.Wiranata, Antropologi Budaya (pp. 94 - 97). PT Citra Aditiya Bakri.

Warga Soal Ondel-Ondel Mereka Cari Nafkah Perlu Tempat. Diakses 5 Februari 2022. Dari https://www.cnnindonesia.com

Wijayati, D. (2019). Ensiklopedia Kebudayaan Indonesia. Temanggung: Desa Pustaka Indonesia.

Yunita, N. W. (2019, desember 19). Kosa Kata Bahasa Betawi Sehari-sehari yang Perlu Diketahui. wollipop detik.com.

Diterbitkan

2022-06-30

Cara Mengutip

Entas, D., Dwiyana Rasuma Putri, N. M., Suheryadi, H., & Aliff, M. (2022). Degradasi Budaya Betawi pada Atraksi Ondel-Ondel Jalanan. Tourism Scientific Journal, 7(2), 242-251. https://doi.org/10.32659/tsj.v7i2.183

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama